Daftar Isi Artikel Ini:
Anak demam dan muntah merupakan hal yang paling sering di temui saat si buah hati sedang sakit. Meski hal ini umum terjadi pada anak dan bukan merupakan suatu kondisi yang berbahaya namun bunda perlu melakukan penanganan secara cepat dan tepat.
Secara umum, ketika anak deman dan muntah paa saat ia sedang tidak enak badan hal itu merupakan reaksi pertahanan tubuh si kecil terhadap proses infeksi yang berlangsung dalam tubuhnya.
Penyebab Anak Demam dan Muntah
Ada beberapa penyebab mengapa si kecil saat sedang sakit akan mengalami demam yang disertai muntah, yakni:
-
Infeksi saluran cerna
Ketika anak demam dan muntah, maka hal itu bisa menjadi indikasi anak mengalami Muntaber atau yang dalam bahasa medis disebut dengan gastroenteritis.
Ini adalah salah satu jenis infeksi saluran pencernaan yang gejalanya memang ditandai dengan mual atau muntah disertai dengan munculnya demam.
Infeksi saluran cerna ini umumnya disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit seperti Rotavirus. Sementara, untuk bakteri yang sering menyebabkan infeksi antara lain Salmonella dan E. Coli. Apabila tidak segera di tangani muntaber juga dapat memunculkan gejala lain seperti sakit perut hingga diare.
-
Infeksi Pernafasan
Selain infeksi saluran cerna, anak demam dan muntah juga bisa disebakan adanya infeksi pada saluran pernafasan. Gejalan yang paling nampak adalah anak akan mengalami batuk, pilek, hingga sesak napas.
-
Terpapar Racun Dari Makanan
Adanya kemungkinan racun yang ada dalam makanan si kecil juga bisa menyebabkan anak mengalami demam yang disertai dengan muntah.
Selain itu, apabila ada kemungkianan anak keracunan makanan seringkali juga ditandai dengan anak yang mengalami diare.
-
Infeksi Lainnya
Selain itu, munculnya demam disertai muntah yang sedang dialami oleh si kecil kemungkinan juga karena terjadinya radang tenggorokan (faringitis), infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kencing, serta infeksi paru-paru seperti pneumonia.
Penanganan yang Tepat Anak Deman dan Muntah
Setelah Bunda mengetahui apa yang jadi penyebab si kecil mengalami muntah yang disertai dengan demam, berikut ini adalah langkah penanganan yang tepat yang harus Bunda lakukan.
- Bunda perhatikan aktivitas fisik si kecil. Apakah ia masih dapat makan dan minum seperti biasanya? Apakah ia cukup aktif bermain? Jika ia jangan khawatir, Si buah hati dalam kondisi yang baik-baik saja meski mengalami muntah dan demam
- Perhatikan dengan seksama frekuensi buang air kecil dan warna urinenya. Apakah BAB-nya lebih jarang? Urinenya berbau menyengat atau berdarah? Jika Tidak, Bunda jangan terlalu panik.
- Cegah dehidrasi si kecil. Hal yang patut di waspadai ketika si keicl megalami muntah adalah terjadinnya kekurangan cairan atau dehidrasi. Jadi, Bunda periksa si kecil apakah ada tanda-tanda si kecil mengalami dehidrasi berikut ini:
- Mulut si kecil kering
- Menangis tapi tidak mengaluarkan air mata
- Buang air seni sedikit
- Anak terlihat lemah dan mengantuk
Jika, gejala tersebut nampak maka berikan minum air dengan suhu normal atau hangat sedikit demi sedikit. Sementara untuk bayi yang masih menyusu, teruskan pemberian ASI.
Selain itu, berikan ia cairan oralit sedikit demi namun harus diresepkan oleh dokter sebelumnya
- Berikan anak makanan yang tidak terlalu berbumbu, bisa dlam bentuk bubur nasi dalam porsi sedikit demi sedikit
- Berikan obat penurun panas.
Meski sebenarnya kondisi ini bukanlah kondisi yang harus dikhawatirkan, namun apabila muncul gejala-gejala berikut ini:
- Muntah lebih dari satu hari
- Muntahnya berwarna hijau dan muncul bercak darah
- Anak mengalami dehidrasi berat,
- Anak mengeluhkan nyeri perut
- Anak mengeluhkan sakit kepala, kaku leher, kejang, atau muncul ruam di kulitnya
- Anak mengalami sesak napas, atau bibirnya terlihat membiru
Maka sebaiknya untuk segera di bawa ke dokter atau rumah sakit guna mendapat pertolongan dan penanganan yang tepat dari dokter maupun tenaga medis.
Jadi, untuk Bunda sekalian hal utama yang harus dilakukan saat anak demam dan muntah adalah untuk tetap tenang dan jangan panik.
Hal ini bertujuan agar penanganan si kecil yang sedang dalam kondisi tersebut bisa dilakukan dengan baik dan benar tanpa rasa cemas yang berlebihan.