Saat anak mengalami kejang atau step, kondisi ini biasanya akan menyebabkan orang tau menjadi panik dan tidak bisa berfikir secara jernih karena di landa rasa cemas dan khawatir yang berlebihan.
Padahal, jika berada dalam situasi seperti ini ketenangan dalam mengambil tindakan akan membuat anak yang sedang mengalami kejang akan mendapatkan perawatan atau pertolongan pertama yang tepat.
Karena itu, para orang tua perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini sebagai bentuk pertolongan pertama saat anak mengalami kejang atau step.
Kenali Penyebab Kejang Pada Anak
Umumnya, anak mengalami kejang atau step di sebabkan oleh demam dan suhu tubuhnya yang panas tinggi. Kejang dikarenakan demam ini umumnya menimpa anak usia 3 bulan hingga 5 tahun.
Sementara kasus yang sering terjadi adalah anak usia 1 sampai 1,5 tahun lebih sering mengalaminya.
Penyebab tubuh anak menjadi kejang pada saat ia mengalami demam ini belum diketahui secara pasti, namun hal ini berkaitan erat dengan kenaikan suhu tubuh anak yang sedang deman yang terlalu cepat dan kemampuan tubuh anak yang belum mampu secara sempurna beradaptasi terhadap peningkatan suhu tubuhnya saat demam.
Beberapa Kondisi Yang Beresiko Anak Mengalami Kejang
Setalah ornag tua paham bahwa kebanyakan terjadinya kejang-kejang pada si buah hati ini dikarenakan demam, maka hal pertama yang harus di lakukan sebagai upaya pencegahan agar anak tidak kejang adalah dengan memperhatikan kondisi anak saat demam.
Berikut ini adalah beberapa gejala dan kondisi jika si kecil rentan mengalami kejang:
- Ketika demam suhu panas tubuhnya mencapai 38º Celcius atau lebih
- Tiba-tiba anggota tubuhnya terutama tungkai dan lengan, terlihat gemetaran, kaku, atau menyentak-nyentak dan tidak terkontrol.
- Anak tiba-tiba mengerang, menggigit keras lidahnya, atau buang air kecil secara tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas.
- Anak tidak merespons, misalnya ketika dipanggil ia tidak menjawab, saat diajak bermain atau berbicara dia diam saja.
- Pingsan tiba-tiba
Jika ketika anak demam dan menunjukan gejala dan kondisi seperti diatas, sebaiknya orang tua perlu waspada karena bisa saja si kecil akan mengalami demam dan butuh pertolongan segera.
Pertolongan Pertama Saat Anak Mengalami Demam
Seperti yang sudah diingatkan di awal, ketika melihat Si Kecil sudah menunjukan gejala kejang karena demam, orang tua dianjurkan untuk tidak panik, tetap tenang, agar dapat pertolongan pertama dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa tahapan pertolongan pertama saat anak yang mengalami kejang atau step:
- Baringkan si kecil di tempat yang datar.
- Usahakan tempat tersebut cukup luas dan bebas, guna mencegah anak terbentur atau sesuatu saat ia kejang
- Baringkan dalam posisi anak tidur menyamping, guna mencegahnya ia tersedak saat kejang.
- Lepas atau loggarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.
- Jangan tahan gerakan tubuh anak saat kejang, biarkan namun jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.
- INGAT, jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, misalnya minuman atau obat-obatan.
- Berikan kata-kata yang menenangkan agar anak merasa nyaman.
- PENTING, catat berapa lama waktu anak mengalami kejang.
- Amati kondisinya anak saat mengalami kejang, bila dia seperti kesulitan bernapas atau tiba-tiba wajahnya menjadi pucat dan kebiruan, hal ini berarti ia kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya. BAWA SEGERA KE RUMAH SAKIT.
- Jika memungkinkan, suruh orang lain atau saudara untuk merekam kejadian saat anak sedang kejang dengan smartphone, untuk diperlihatkan kepada dokter. Sehingga dokter bisa mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami anak.
Umumnya kejang karena demam ini akan berlangsung selama 1-2 menit. Setelah ia selesai kejang, anak mungkin akan menjadi lebih rewel dan merasa kebingungan selama beberapa jam kedapan, redakan rewelnya dan berikaan perhatian hingga ia tertidur.
Segera Bawa Anak Ke Dokter atau Rumah Sakit
Meski anak sudah selesai kejang, orang tua tetap harus membawa anak ke rumah sakit atau dokter guna penagnan lebih lanjut.
Hal ini cukup penting dilakukan, agar dokter dapat memeriksa kondisi Si Kecil dan mengetahui penyebab kejang, serta apakah ada gejala dari penyakit lain yang mungkin dialami.
Tak perlu menunggu lama, kapanpun waktunya entah siang atau tengah malam sekalipun jika anak mengalami kejang dengan kondisi berikut sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit.
- Mengalami kejang selama lebih dari 5 menit.
- Hanya terjadi kejang pada beberapa bagian tubuh tertentu, bukan seluruh tubuh.
- Anak kesulitan dalam bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan saat ia mengalami kejang.
- Kejang yang dialaminya selalu berulang dalam kurun waktu 24 jam.
Jika anak mengalami kejang dengan disertai kondisi diatas, ada baiknya untuk segera menuju rumah sakit guna penanganan lebih lanjut.
Orang tua tidak perlu panik dan khawatir, usahakan untuk tetap tenang saat anak mengalami step seperti ini. Kejang yang disebabkan oleh demam anak tidaklah berbahaya dan bukan merupakan tanda adanya epilepsi atau kerusakan otak.
Kejang dikarekan demam juga tidak akan menyebabkan anak mengalami penurunan kemampuan belajar atau gangguan mental, jadi orang tua tidak perlu risau yang berlebihan.