Mengenal Penyakit Hidrosefalus, Penyebab Kepala Jadi membesar

Mengenal Penyakit Hidrosefalus, Penyebab Kepala Jadi membesar

Beberapa hari terakhir banyak beredar berita di berbagai media mengenai beberapa anak yang menderita penyakit Hidrosefalus dengan ciri khas kepala yag membesar.

Banyak yang bertanya-tanya, jenis penyakit apakah ini ? apa penyebab dan bagaimana cara mengobatinya ?

Bacaan Lainnya

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan Anda seputar penyakit ini, kali ini redaksi  aramedika.com akan membahas mengenai semua hal terkait penyakit yang satu ini yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber terpercaya.

Apa itu Penyakit Hidrosefalus ?

Penyakit yang ditandai dengan ciri khas kepala yang membesar ini, terutama pada anak-anak di kenal dengan nama penyakit Hidrosefalus.

Merupakan penyakit karena terjadinya penumpukan cairan di rongga otak, sehingga hal tersebut meningkatkan tekanan pada otak.

Perlu diketahui, cairan otak pada kepala manusia diproduksi oleh otak secara terus menerus, kemudian diserap oleh pembuluh darah.

Fungsi cairan ini sangat penting, dimana salah satu fungsi utamanya antara lain untuk melindungi otak dari cedera, menjaga tekanan pada otak, dan membuang limbah sisa metabolisme dari otak.

Nah, penyakit Hidrosefalus ini bisa terjadi ketika produksi dan penyerapan cairan otak tersebut tidak seimbang, atau dengan kata lain terjadinya gangguan media pada produkdi dan penyerapan cairan otak.

Penyakit ini tidak mengenal batas usia, siapa saja dapat mengalaminya. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering dialami oleh bayi dan anak-anak serta penderita yang berusia 60 tahun ke atas.

Baca Juga :  Vitamin Untuk Anak yang Sering Sakit, Orang Tua Wajib Tahu

Ciri khas jika menyerang pada bayi dan anak-anak, penyakit ini akan membuat ukuran kepala jadi mebesar membesar. Sementara jika terjadi pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit pada kepala yang luar biasa.

Gejala Penyakit Hidrosefalus

Seperti yang sudah di sebutkan diawal, ciri khas dan gejala yang paling nampak dari penyakit ini pada bayi adalah ukuran kepala yang membesar.

Selain itu, jika bayi didiagnosis penyakit ini akan muncul benjolan yang terasa lunak di ubun-ubun kepala. Namun, gejala tersebut nampak jika penyakit ini sudah mulai parah.

Karena itu, oarang tua harus sejak dini mengenali gejala penyakit ini sejak awal, agar bisa dilakukan penanganan sejak dini. Gejala itu antara lain:

  • Bayi sering rewel
  • Mudah mengantuk
  • Tidak mau menyusu
  • Sering mengalami muntah
  • Pertumbuhan yang terhambat
  • Sering mengalami kejang

Sementara, jika penderita usia anak-anak dan dewasa terdiagnosis menderita penyakit ini, gejal yang muncul bisa berupa:

  • Sering mengalami sakit kepala hebat
  • Terjadinya penurunan daya ingat dan konsentrasi
  • Sering mual dan muntah
  • Mengalami gangguan penglihatan
  • Mengalami gangguan koordinasi tubuh
  • Mangalami gangguan keseimbangan
  • Merasa kesulitan saat menahan buang air kecil
  • terjadinya pembesaran ukuran kepala

Penyebab Penyakit Hidrosefalus

Diawal artikel ini sudah disebutkan jika penyebab umum terjadinya penyakit ini adalah karena adanya gangguan atau ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan di dalam otak, yang berakibat  cairan di dalam otak menjadi terlalu banyak dan membuat tekanan dalam kepala menjadi meningkat.

Baca Juga :  12 Tanda dan Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi Formula

Terjadinya gangguan atau ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan di dalam otak ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Tersumbatnya aliran cairan otak
  • Meningkatnya produksi cairan otak yang lebih cepat dibanding penyerapannya.
  • Adanya penyakit atau cedera pada otak, yang memengaruhi fungsi penyerapan cairan otak.

Sementara untuk penderita pada bayi, penyakit ini bisa terjadi ketika proses persalinan, atau beberapa saat setelah bayi dilahirkan.

Hal ini bisa dikarenakan oleh beberapa faktor berikut:

  • Terjadinya perdarahan di dalam otak akibat kelahiran bayi yang prematur.
  • Perkembangan otak dan tulang belakang yang tidak normal pada janin, sehingga menyumbat aliran cairan otak.
  • Terjadinya infeksi selama masa kehamilan yang dapat memicu timbulnya peradangan pada otak janin, misalnya infeksi virus rubella atau sifilis.

Sedangkan untuk penderita dewasa atau lansia, umumnya hal ini disebabkan oleh:

  • Adanya penyakit tumor di otak dan saraf tulang belakang.
  • Terjadi perdarahan di otak akibat cedera kepala atau stroke.
  • Adanya infeksi pada otak dan saraf tulang belakang, misalnya meningitis.
  • Cedera parah karena benturan pada kepala yang berdampak ke otak

Bagaimana Mendiagnosis Penyakit Hidrosefalus ?

Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap setelah di ketahui sejak awal jika pasien di duga menderita penyakit ini.

Baca Juga :  Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik, Bunda Wajib Tahu

Guna lebih memastikannya akan dilakukan pemeriksaan dengan pencitraan melalui USG, CT scan, atau MRI. Pemeriksaan dengan pencitraan tersebut juga digunakan untuk mengetahui penyebab hidrosefalus dan adanya kondisi lain yang terkait dengan gejala pada pasien.

Bagaimana  Mengobati Penyakit Hidrosefalus ?

Hingga saat ini pengobatan dan penanganan yang tepat untuk penyakit ini adalah dengan tindakan operasi yang bertujuan untuk mengembalikan dan menjaga kadar cairan di dalam otak penderita.

Bagaimana Mencegah Agar Tidak Terkena Penyakit Hidrosefalus ?

Pada dasarnya penyakit ini bisa menimpa siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Hidrosefalus merupakan kondisi yang sulit dicegah, atau bisa dihindari.

Namun, risiko hidrosefalus dapat minimalisr dengan memperhatikan pola hidup kita. Misalnya untuk orang dewasa, ketika berkendara harus selalu mengenakan sabuk pengaman, bila menggunakan motor harus memakai helm agar ketika terjadi benturan tidak memicu penyakit ini.

Sementara untuk ibu yang tengah hamil, selalu konsumsi makananan yang bergizi agar pertumbuhan janin bisa tumbuh dengan sehat dan normal. Lakukan pemeriksaan kehamilsan secara rutin, setidaknya 3 kali selama masa kehamilan agar bisa diketahui perkembangan janin dalam kandungan.

Demikian informasi mengenai salah satu jenis penyakit yang cukup berbahaya ini. Karena itu, untuk para orang tua untuk selalu mempertatikan perkembangan buah hati mereka, memberikan makanan yang bergizi dan nutrisi yang cukup agar si kecil dapat tumbuh kembang dengan sehat dan tanpa gangguan penyakit apapun.

Pos terkait