Daftar Isi Artikel Ini:
Bagi wanita yang sudah beranjak dewasa dan sudah mendapat menstruasi, salah satu hal yang kerap di keluhkan terkait sikuls bulanan ini adalah masalah PMS.
PMS atau dalam bahasa medis di kenal dengan nama Sindrom prapemnstrual, merupakan salah satu keluhan haid selain kram perut, nyeri, atau sakit kepala yang cukup menyiks kaum hawa.
Maka sering kali kita dengar, bagi pria jangan coba-coba ganggu atau membuat kesal wanita yang tengah mengalami kondisi ini, jika tidak ingin jadi sasaran amukan mereka.
Lantas, apa sebenarnya yang jadi penyebab kondisi ini? berikut beberapa fakta yang harus kalian ketahui terkait Sindrom prapemnstrual.
Apa itu PMS
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, PMS atau dalam bahasa medis disebut Sindrom prapemnstrual adalah istilah yang berkaitan dengan gejala fisik dan emosional yang dialami oleh kebanyakan wanita, baik dewasa maupun remaja, menjelang masa menstruasi mereka setiap bulannya.
Ketika wanita sedang dalam kondisi ini, biasanya di tandai dengan ciri-ciri:
- Muncul jerawat di wajah
- Perut terasa begah atau kembung
- Sering kecapekan
- Mengalami sakit di punggung
- Nyeri pada salah satu payudara
- Merasakan sakit kepala
- Mengalami sembelit
- Mengalami diare
- Pengen makan yang aneh-aneh atau ngidam
- Merasa depresi atau merasa sedih
- Mudah sekali tersult amarahnya
- Perubahan mood yang dratis dan dadakan
- Sulit konsentrasi atau fokus
- Rentan terkena stres
- Selalu merasa tegang
- Susah tidur
PMS umumnya akan dialami sekitar 1-2 minggu sebelum periode menstruasi setiap bulannya, dan biasanya akan mereda menghilang dengan sendirinya saat menstruasi sudah dimulai.
Penyebab Terjadinya Sindrom Prapemnstrual
Secara pasti kondisi ini belum bisa dipastikan apa penyebabnya. Namun, para ahli kesehatan percaya jika seorang wanita dalam kondisi seperti ini erat kaitannya dengan perubahan kadar hormon dalam tubuh wanita.
Seperti diketahui, saat menstruasi, jumlah estrogen dan progesteron (hormon seks wanita) akan mengalami peningkatan di banding hari-hari biasa.
Namun, seminggu sebelum siklus bulanan itu dimulai, kadar kedua hormon tersebut mulai mengalami penurunan secara drastis. Perubahan hormon inilah yang menjadi di percaya menjadi akar keterkaitan dengan terjadinya PMS yang kerap dikeluhkan wanita.
Meski demikian, sejauh ini belum bisa diketahui secara pasti apa penyebab kondisi PMS ini hanya dialami oleh sebagian wanita saja, bukan semua wanita secara keseluruhan akan mengalami PMS.
Cara Mengatasi Sindrom Prapemnstrual
Untuk mengatsi kondisi ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan mengatur pola makan yang baik.
Perbanyak makan sayur dan buah-buahan, serta sebisa mungkin untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji, seperti kentang goreng dan kerupuk.
Kurangi pula asupan garam atau makanan yang asin-asin serta perbanyak minum air putih. Selain itu, hindari pula untuk mengonsumsi kafein atau kopi, istirahat yang cukup, oleh raga ringan serta minum multivitamin dan asupan kalsium yang cukup.
Dengan menerapkan pola hidup sehat seperti itu, maka kondisi PMS yang tengah anda alami bisa anda tekan sehingga tidak berdampak pada kenyamanan aktifitas harian anda.
Namun, jangan pernah segan untuk mengunjungi dokter untuk berkonsultasi mengenai kondisi yang anda alami jika situasi tersebut terasa sangat mengganggu bahkan timbul dampak lain yang cukup mengkhawatirkan.