Ada beberapa penyebab mengapa seorang wanita mengalami menstruari namun darah haid keluar sedikit saja, atau tidak seperti biasanya.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya saja karena faktor keturunan, faktor usia, gaya hidup yang dijalani, adanya ketidakseimbangan hormon, kemungkinan hamil atau masalah pada kehamilan, dan menandakan adanya masalah pada kondisi kesehatan si wanita.
Seperti kita tahu, untuk wanita yang sudah memasuki usia subur, haid atau menstruasi merupakan sebuah siklus alamiah yang akan menghampiri tiap bulannya.
Meski merupakan sebuah siklus bulanan, namun terkadang wanita cenderung lebih khawatir jika menstruasi tak kunjung berhenti. Kendati demikian, sebenarnya darah haid yang keluar terlalu sedikit pun sebenarnya juga patut untuk diwaspadai.
Melansir dari laman Boldsky, dalam beberapa kasus darah haid yang tidak lancar biasanya disebabkan karena stres atau gaya hidup yang tidak sehat. Namun bukan hanya itu saja, darah haid yang keluar tidak lancar juga bisa menjadi penanda jika ada penyakit yang diderita oleh wanita tersebut.
Jangan mengabaikan gejala seperti ini, karena jika tidak di tangani secara serius dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan yang berakibat buruk untuk kesehatan anda.
Biasanya, seorang wanita yang sehat yang belum mendekati masa menopause akan mengeluarkan darah haid sekitar 30 ml hingga 50 ml darah setiap periode menstruasi.
Ini adalah termasuk kisaran normal untuk siklus memstruasi yang wajar. Namun, jika seorang wanita hanya mengeluarkan darah haid kurang dari30 ml selama menstruasi bulanan, bisa jadi mungkin ini adalah kondisi penyakit yang disebut hypomenorrhea.
Hypomenorrhea sendiri adalah sebuah istilah untuk kondisi darah menstruasi yang keluar relatif sedikit, serta lama menstruasi yang terjadi sangat pendek.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah anda mengalami hypomenorrhea atau tidak adalah dengan memperhatikan jumlah pembalut yang terpakai setiap hari dan berapa hari perdarahan berlangsung.
Jika pendarahan selama masa haid hanya berlangsung kurang dari 3 hari, di mana wanita hanya menggunakan 1-2 pembalut untuk sepanjang hari, maka ini adalah tanda jika wanita tersebut mengalami hypomenorrhea.
Jika kondisi hypomenorrhea yang dialami oleh wanita berlangsung untuk waktu yang cukup lama dan berlangsung terus selama berbulan-bulan, maka akan terjadi ketidakseimbangan hormon yang akan menyebabkan gangguan ini akan semakin meningkat serta dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Selain itu, wanita yang mengalami kondisi hypomenorrhea yang tidak segera mendapat pengobatan akan berisiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dalam waktu yang singkat, infertilitas (ketidaksuburan), dan yang paling parah adalah bisa saja akan mengalami kanker ovarium.
Penyebab Lain Mengapa Darah Haid Keluar Sedikit
Selain penyebab di atas, wanita yang menstruasi namun darah haid hanya keluar sedikit juga bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
- Faktor Genetik
Jika seorang wanita sering mengalami kondisi seperti ini, coba cari informasi dan tanyaka kepada ibu atau saudara perempuan, apakah mereka juga mengalami kondisi seperti ini.
Karena, ketika wanita mengalami seperti ini ada kemungkinan ini disebabkan oleh faktor keturunan seperti yang sudah di sebutka di awal.
- Faktor Usia Wanita
Selain karena faktor keturunan, wanita yang mengalami menstruasi sedikit, seringkali dilami oleh remaja putri yang baru saja mengalami pubertas, serta wanita yang akan memasuki masa menopause sekitar usia 40an.
Hal ini erat kaitanyya dengan adanya ketidakseimbangan kadar hormon yang berperan dalam siklus menstruasi yang di alami oleh wanita
- Gaya hidup Wanita
Berikutnya, bisa jadi karena stres, penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis, merokok, serta olahraga berlebihan.
Itu semua berkaitan dengan gaya hidup si wanita, dimana hal-hal tersebut bisa membuat hormon tidak seimbang dan menyebabkan menstruasi yang dialaminya tidak seperti biasanya, atau bermasalah.
- Sedang KB
Ini umumnya dialami oleh ibu-ibu runah tangga yang sedang dalam program KB. Jika wanita sedang dalam program KB Hormonal, misal penggunaan pil KB, suntik KB, atau susuk KB, kemungkinan besar akan mengalami menstruasi dengan keluarnya darah haid yang sedikit.
Selain volume darah yang tak seperti biasanya, waktu haid pun akan lebih singkat. Hal ini terjadi karena KB hormonal akan mencegah tubuh untuk melepaskan sel telur dan dinding rahim tidak menebal.
Biasanya, yang mengalami ini adalah para wanita atau ibu rumah tangga yang baru pertama kali menggunakaan atau menjalami program dengan cara penggunaan pil KB, suntik KB, atau susuk KB.
- Kemungkinan Hamil
Ini mungkin kabar baik untuk para wanita yang sedang menunggu kehadiran si buah hati dalam keluarga. Pasalnya, jika wanita mengalami menstruai namun dengan perdarahan sedikit bisa jadi ini adalah tanda kehamilan.
Namun untuk memastikannya, adabaiknya lakukan tes kehamilan memakai test pack atau kunjungi dokter.
Kendati demikian, kondisi ini juga akan menjadi sedikit berbahaya pada ibu hamil, jika keluar darah dalam jumlah sedikit tersebut disertai dengan kram perut, karena hal ini merupakan tanda awal keguguran.
- Adanya Kista
Hal ini sering dikenal dengan istilah Sindrom ovarium polikistik (PCOS), dimana kondisi ini terjadi ketika ovarium ditumbuhi oleh kista-kista namun masih dalam ukuran sangat kecil sehingga belum terdekteksi.
Para wanita yang mengalami PCOS ini akan mengalami menstruasi sedikit karena proses ovulasi mengalami gangguan.
- Asherman’s syndrome
Terakhir, apabila darah haid keluar sedikit kondisi sepeti ini dikaitkan dengan adanya Asherman’s syndrome. Hal ini ditandai dengan pada dinding bagian dalam rahim (endometrium) meradang dan membentuk jaringan parut, sehingga mengurangi volume rongga rahim.
Asherman’s syndrome selain menyebabkan menstruasi menjadi sedikit, gangguan ginekologis ini dapat ditandai pula dengan munculnya gejala kram dan nyeri perut, serta infertilitas yang kerap dikeluahkan oleh sebagian wanita.
Cara Mengatasi Kondisi Ini
Secara umum, apabila kondisi menstruasi yang tidak normal ini yang disebabkan oleh faktor usia, misal pubertas atau menopause, karena kemungkinan kehamilan, maka hal ini tidak memerlukan pengobatan khusus. Karena hal itu lumrah dan akan membaik dengan sendirinnya.
Apabila faktor gaya hidup yang menjadi penyebabnya, maka sebaiknya untuk para wanita yang mengalami kondisi ini segera mengubah pola hidup menjadi lebih baik, misalnya dengan menghindari stres, berolahraga yang wajar, dan yang paling penting jaga dan atur asupan makanan anda dengan makanan yang sehat, bergizi dan seimbang.
Sementara untuk mengatasi darah haid keluar sedikit karena penggunaan pil KB, suntik KB, atau susuk KB, Anda mengganti program KB Anda dengan ke jenis alat kontrasepsi lain, seperti menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom atau implan.
Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan mengenai alat kontrasepsi apa yang cocok untuk Anda serta kemungkinan efek sampingnya.
Terakhir, jika kondisi ini disebabkan oleh PCOS, gangguan tiroid, kemungkinan adanya kista serta Asherman’s syndrome, sebaiknya segera berkonsultasi ke ke dokter ahli kandungan untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dan penanganan yang tepat.
Demikian informasi mengenai beberapa penyebab serta cara mengatasi mengapa darah haid keluar sedikit. Semoga bermanfaat.